Dewan Da’wah akan bersikap sebagai lembaga perekat umat. Syuhada menghimbau semua umat Islam menyalurkan hak pilihnya
DakwahNews
Jakarta—Umat Islam harus menyalurkan hal politiknya secara baik pada Pemilihan Umum (Pemiulu) depan. Sebab tidak memilih alias Golput (golongan putih, red) bukanlah solusi yang baik.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), KH Syuhada Bahri.
“Golput bukanlah solusi, kalau mat Islam Golput maka yang menang justru kelompok non Muslim atau pihak-pihak yang tidak ingin umat Islam kuat,”ujarnya kepada hidayatullah.com saat ditemui di kantornya, Kamis (30/01/2014).
Ia mencontohkan pendiri Dewan Da’wah, M.Natsir pernah bersikap tidak memilih sebagai bentuk protes Pemilu.Namun sikap tersebut mengakibatkan kondisi dan peran umat Islam semakin terpuruk dalam kancah politik dan tata kelola Negara.
M.Natsir akhirnya berubah sikap untuk menggunakan haknya dan menghimbau umat untuk melakukan hal yang sama. Sehingga bisa menimbulkan perubahan yang lebih baik dalam diri umat Islam di tataran pemerintahan.
Namun demikian pihaknya tidak akan mengarahkan pada Partai Politik (Parpol) tertentu untuk menjadi pilihan umat Islam, begitupun dengan calon anggota legislatif (Caleg) nya. Hal penting yang harus diperhatikan umat adalah memilih partai Islam atau berbasis massa Islam dan Calegnya juga harus Islam yang taat.
“Pilihlah yang terbaik di antara yang ada dan umat jangan bersikap pragmatis di mana tergiur dengan politik uang atau janji-janji manis dari Caleg. Sikap pragmatis hanya akan menguntungkan sesaat,”pungkasnya.
Menyinggung Pemilu 2014, Dewan Da’wah akan bersikap sebagai lembaga perekat umat. Syuhada sendiri menghimbau agar semua umat Islam yang mempunyai hak pilih harus menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab dalam Pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi.*
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), KH Syuhada Bahri.
“Golput bukanlah solusi, kalau mat Islam Golput maka yang menang justru kelompok non Muslim atau pihak-pihak yang tidak ingin umat Islam kuat,”ujarnya kepada hidayatullah.com saat ditemui di kantornya, Kamis (30/01/2014).
Ia mencontohkan pendiri Dewan Da’wah, M.Natsir pernah bersikap tidak memilih sebagai bentuk protes Pemilu.Namun sikap tersebut mengakibatkan kondisi dan peran umat Islam semakin terpuruk dalam kancah politik dan tata kelola Negara.
M.Natsir akhirnya berubah sikap untuk menggunakan haknya dan menghimbau umat untuk melakukan hal yang sama. Sehingga bisa menimbulkan perubahan yang lebih baik dalam diri umat Islam di tataran pemerintahan.
Namun demikian pihaknya tidak akan mengarahkan pada Partai Politik (Parpol) tertentu untuk menjadi pilihan umat Islam, begitupun dengan calon anggota legislatif (Caleg) nya. Hal penting yang harus diperhatikan umat adalah memilih partai Islam atau berbasis massa Islam dan Calegnya juga harus Islam yang taat.
“Pilihlah yang terbaik di antara yang ada dan umat jangan bersikap pragmatis di mana tergiur dengan politik uang atau janji-janji manis dari Caleg. Sikap pragmatis hanya akan menguntungkan sesaat,”pungkasnya.
Menyinggung Pemilu 2014, Dewan Da’wah akan bersikap sebagai lembaga perekat umat. Syuhada sendiri menghimbau agar semua umat Islam yang mempunyai hak pilih harus menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab dalam Pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi.*
Posting Komentar