Dari keterangan para saksi di lapangan, pelaku penembakan Bachrudin (36), satpam Kompleks Seribu Ruko Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, mengerucut pada Brigadir Wawan, anggota Brimob. Wawan dikenal para satpam sekitar suka meminta jatah.
"Ya minta bulanan," kata Marcio, rekan korban sesama satpam, di lokasi kejadian, Selasa (5/11).
Marcio mengatakan, dia menduga Wawan sebagai penembak karena polisi itu sempat cekcok dengan korban. Sebabnya, korban menolak memberi hormat kepada sang brigadir.
Saat menembak korban, kata Marcio, Wawan juga tidak memakai pakaian dinas. "Tapi orang-orang tahu dia Brimob," ujarnya, dilansir merdekacom.
Korban diduga ditembak dari jarak dekat lantaran timah panas menghujam dada kiri tembus ke punggung. Ditemukan juga satu selongsong peluru di sekitar TKP.
Menurut Adrian, rekan korban yang lain, korban ditembak saat sedang mengendarai sepeda motor sekitar pukul 19.30 Wib. Di dekat korban yang masih tergeletak, memang terdapat sepeda motor Honda Blade B 3224 BKL, yang disebut milik korban.
Insiden terjadi sekira pukul 19.30 WIB tadi, bermula ketika pelaku datang ke lokasi dia meminta Bachrudin untuk hormat kepadanya. Namun, Bachrudin menolak permintaan oknum brimob tersebut.
Kesal mendengar jawaban korban, pelaku pun meminta Bachrudin untuk push up.
"Korban menolak untuk hormat, dan saat disuruh push up dia juga menolak. Pelaku akhirnya menembak korban," kata Kanit Krimum Polres Jakarta Barat, AKP Martson Marbun.
Posting Komentar