Sekitar 1.053 aparat dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur yang menolak kontes Miss World 2013.
Ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja itu melakukan pengamanan di lokasi unjuk rasa di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu.
Ratusan anggota FPI dari berbagai daerah berdemonstrasi dengan menggelar doa bersama (istiqosah) dan orasi di Banyuwangi untuk menolak kontes kecantikan "Miss World" yang digelar di Pulau Bali.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo, mengatakan personel gabungan sudah siaga sejak pagi di depan Stasiun Banyuwangi Baru hingga pintu masuk Pelabuhan Ketapang.
"Polres Banyuwangi juga mendapat bantuan personel dari Brmob Polda Jatim untuk mengamankan demonstrasi penolakan Miss World karena aparat kepolisian sebenarnya tidak memberikan izin demo itu," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa personel gabungan itu terdiri dari 5 satuan setingkat kompi (SSK) pasukan pengendali massa (Dalmas) Polres Banyuwangi, 2 SSK Brimob Polda Jatim, 3 SSK anggota TNI, 2 pleton Satpol PP, petugas dan lima unit mobil pemadam kebakaran (PMK) serta satu unit ambulance.
"Alhamdulillah demonstrasi berjalan damai. Pendemo hanya melakukan doa bersama dan orasi di dua lokasi yakni Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang, sehingga mereka tidak jadi menyeberang ke Pulau Bali," paparnya.
FPI akhirnya batal menyeberang ke Pulau Dewata karena pasukan Brimob sudah bersiaga di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Polisi sudah memblokade jalan masuk pelabuhan dengan kawat besi dan menyiagakan sebuah kendaraan "water canon" .
Pengamanan Jawa-Bali super ketat
Sementara itu, Aparat keamanan memperketat pengamanan jalur pantai utara Jawa Timur hingga Pulau Bali untuk mengantisipasi aksi protes kontes Miss World 2013 dan terkait persiapan KTT APEC.
Petugas gabungan TNI dan Polri memeriksa setiap kendaraan, baik yang mengangkut penumpang maupun barang, yang melintasi jalur pantura Jatim itu hingga Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, mulai Jumat (13/9) malam hingga Sabtu siang.
Di ruas jalur Surabaya-Banyuwangi setidaknya ada dua titik lokasi pemeriksaan kendaraan, yakni di Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, dan Jalan Raya Sukorejo, Kabupaten Situbondo.
Setiap kendaraan dari arah Kota Probolinggo dimasukkan ke areal parkir objek wisata Pantai Bentar, Jumat (13/9) malam.
Polisi meminta pengemudi menunjukkan surat-surat kendaraan dan memeriksa satu per satu barang yang ada di setiap kendaraan dengan alat pendeteksi metal.
Di Jalan Raya Sukorejo, pemeriksaan lebih ketat lagi karena tidak hanya melibatkan Polri bersenjata laras panjang, melainkan juga personel TNI bersama jajaran Polisi Militer.
Pemeriksaan makin intensif pada setiap kendaraan yang hendak menuju Pulau Bali. "Mohon maaf, lampu dalam dinyalakan. Saya mau memeriksa KTP penumpang," kata perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris kepada sopir travel.
Setiap penumpang tujuan Bali ditanya mengenai maksud dan tujuannya ke Pulau Dewata itu. "Dalam rangka apa ke Bali?" kata petugas TNI kepada sejumlah penumpang mobil travel jurusan Malang-Denpasar itu.
Para penumpang pun menjawabnya beragam, ada yang memang bertujuan bekerja, mengunjungi sanak famili, atau berlibur.
Seorang petugas berpakaian preman menjelaskan bahwa pemeriksaan itu sebagai langkah antisipasi adanya gangguan keamanan pada saat kontes Miss World dan KTT APEC.
"Kami menjalankan instruksi dari atasan untuk memeriksa semua kendaraan yang dari arah Surabaya tujuan Bali," kata perwirsa polisi disela pemeriksaan kendaraan dan penumpang di Jalan Raya Sukorejo, Kabupaten Situbondo.
Di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, tidak tampak adanya pengamanan ketat. Hal itu berbeda dengan di Pelabuhan Gilimanuk.
Sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari terjadi antrean panjang kendaraan di depan pos pemeriksaan KTP di pelabuhan yang menjadi pintu masuk Pulau Bali itu dari arah barat.
"Biasanya tidak seketat ini. Mungkin karena di Bali mau ada `gawe` besar itu," kata Salim, sopir travel jurusan Malang-Denpasar.
Selain karena ada kontes Miss World dan KTT APEC, ketatnya pengamanan diduga juga terkait maraknya aksi penembakan terhadap polisi akhir-akhir ini.
sumber: ANTARA
Posting Komentar